S
Source: http://youtu.be/XbE6usqrDQE
All Gold Saints
Source: http://youtu.be/1bKFbYtxAPw
Original Voices of the Anime in Legend of Sanctuary:
https://www.youtube.com/watch?v=G5qsV...
Legend of Sanctuary ♦ Gold Saints [Secrets Trailers]
▼
Tuesday, June 24, 2014
Wednesday, June 18, 2014
3.3.20.1. Fruits of Envy - Part One
![]() |
| What lies inside Kraal'Thragon, the Towers of Death? |
CHAPTER
TWENTY
THE
TOWER OF DEATH
3.3.20.1. Fruits
of Envy
The great gate of Kraal’Thragon opens slightly after the
explosion, wide enough for the Paladins to go through two-by-two. Robert and
Hernan glance back to make sure their gigantic partners are all right and
whether they want to make another push to join the Paladins inside.
‘Just go, Hernan. I’ll be all right out here. In fact,
I’ve never had this much fun since my days as Terror of the Ocean,’ says Petra
the Leviathan without looking back at Hernan. Indeed, he seems pretty occupied
and enjoys himself at the moment.
Algaban, Robert’s partner also says, ‘Go, Paladins. Let
us handle things out here. Just call me again if the occasion demands it.’ The
red dragon rams into a dracolich, CRASSSHH!! and breaks the flying bones into
pieces to prove it.
Robert and Hernan nod once as agreement, and they quickly
join other Paladins inside.
==oOo==
Thursday, June 12, 2014
VadisReview - Assassin's Creed - Renaissance (Indonesian Edition)
VadisReview
Assassin’s
Creed – Renaissance
(Article is in Indonesian Language)
(Article is in Indonesian Language)
Penulis : Oliver Bowden
Edisi Bahasa Indonesia : Ufuk Press (Fantasious) – www.ufukpress.com
Penterjemah : Melody Violine
Penyunting : Helena Theresia
Pemeriksa Aksara :
P. Wahyu & Daniel
ISBN : 978-602-8801-21-8
Doktrin Pembunuh Bayaran lahir
Kembali
“Aku akan membalas mereka yang mengkhianati keluargaku.
Namaku Ezio Auditore da Firenze. Aku seorang pembunuh bayaran…”
Setelah dikhianati oleh keluarga-keluarga yang berkuasa di Italia, seorang pria muda memulai perjalanan pembalasan dendam nan panjang. Demi memberantas korupsi dan mengembalikan kehormatan keluarganya, Ezio mempelajari seni pembunuh bayaran.
Dalam perjalanan, Ezio membangun kembali pemikiran-pemikiran bijak seperti Leonardo da Vinci dan Niccolò Machiavelli. Ia tahu bahwa kesempatan bertahan hidup bergantung penuh pada ilmu-ilmu yang harus dikuasainya. Bagi sekutunya, Ezio menjadi kekuatan perubahan yang bertarung demi kebebasan dan keadilan. Bagi musuh-musuhnya, dia menjadi ancaman demi menghancurkan para tiran yang memperlakukan rakyat Italia dengan kejam.Kisah kepahlawanan tentang kekuatan,
pembalasan, dan konspirasi, kini dimulai...
KEBENARAN AKAN DITULIS DENGAN DARAH
“Aku akan membalas mereka yang mengkhianati keluargaku.
Namaku Ezio Auditore da Firenze. Aku seorang pembunuh bayaran…”
Setelah dikhianati oleh keluarga-keluarga yang berkuasa di Italia, seorang pria muda memulai perjalanan pembalasan dendam nan panjang. Demi memberantas korupsi dan mengembalikan kehormatan keluarganya, Ezio mempelajari seni pembunuh bayaran.
Dalam perjalanan, Ezio membangun kembali pemikiran-pemikiran bijak seperti Leonardo da Vinci dan Niccolò Machiavelli. Ia tahu bahwa kesempatan bertahan hidup bergantung penuh pada ilmu-ilmu yang harus dikuasainya. Bagi sekutunya, Ezio menjadi kekuatan perubahan yang bertarung demi kebebasan dan keadilan. Bagi musuh-musuhnya, dia menjadi ancaman demi menghancurkan para tiran yang memperlakukan rakyat Italia dengan kejam.Kisah kepahlawanan tentang kekuatan,
pembalasan, dan konspirasi, kini dimulai...
KEBENARAN AKAN DITULIS DENGAN DARAH
Sang Musafir
Jadi Assassin?
Resensi - Parodi oleh Andry Chang
Nah, setelah lama tak keliling dunia-dunia gara-gara
berkutat ketat membentuk liga superhero di negeri sendiri, Sang Musafir
menyempatkan diri “turun gunung”. Menggunakan kekuatan supernya, kali ini beliau
melintas waktu ke abad ke-15. Tempatnya di Bumi, Benua Eropa di Zaman
“Kelahiran Kembali Budaya” abad ke-14 sampai ke-17 Tahun Tuhan Kita – yang
lebih terkenal dengan sebutan Zaman Renaissance. (http://en.wikipedia.org/Renaissance)
Salah satu pusat perkembangan budaya Eropa ini adalah di
Italia, tepatnya di Republik Florence, Republik Venesia dan Kebangsawanan
Milan. Tempat pertama yang dikunjungi Sang Musafir tentunya adalah sebuah
benteng di Kota Monteriggioni, dekat Negara-Kota Florence.
Tiba-tiba, seorang pria keluar dari dalam benteng dan
menyambut Sang Musafir. “Aha, sobat dari jauh! Anda pasti kemari untuk tes
masuk pasukan condottieri, ‘kan?”
“Apa? Kondominium?”
“Bukan, condottieri. Anda
tentu tahu artinya.”
Berhubung Sang Musafir bukan orang Italia, urusan “bahasa
dewa” ini bisa jadi menyulitkan. Untunglah Sang Penterjemah dan Sang Editor
sudah menyiapkan daftar istilah bahasa Italia di “buku petunjuk” (ya Novel AC
Renaissance, lah!), beserta terjemahannya.
“Oh ya, benar, wawancara untuk bergabung dalam pasukan
serdadu bayaran.”
“Bagus, silakan masuk.”
Sambil menarik napas lega, Sang Musafir masuk mengikuti pria
itu ke sebuah auditorium.
“Perkenalkan, nama saya Mario Auditore. Siapa nama anda?”
“Cukup panggil saya ‘Sang Musafir’.”
“Baik Mus Afir, untuk
pelancong antar-dunia seperti anda, tes masuknya mudah, satu pertanyaan saja.
Saat pertama kali melihat judul ‘Assassin’s Creed’ baik di novel maupun
gamenya, pikiran apa yang pertama terlintas?”

