It's the Lord of the Rings and Eragon mixed into one new compound!
We're talking about exciting storyline and easy-to-understand selection of names and locations, suitable to read for children and adults alike.
Review in I-Buku (Indonesian Language)
Tolkien van Jogja
Judul: Misteri Pedang Skinheald I (Sang Pembuka Segel) dan II (Awal Petualangan Besar)Penulis: A.Ataka AwwalurrizqiPenerbit: Alenia (Skinheald I) dan Copernican (Skinheald II)Cetakan: 2005 dan 2007Tebal: Skinheald I (x + 190 hal), Skinheald II (660 hal)
Pernah membaca Harry Potter atau Lord of The Ring? Jika pernah membaca keduanya tentu tak asing lagi dengan penulisnya yang telah mendunia, J.K Rowling dan J.R.R Tolkien.
Tolkien kini hadir di Indonesia dan ia mewujud seorang bocah yang masih ngendon di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dari jejari mungilnya lahir trilogi novel Pedang Skinheald. Sekuel pertamanya berjudul Misteri Pedang Skinheald: Sang Pembuka Segel.
Sekuel pertama ini terbagi atas tujuh episode. Cerita dimulai dengan Robin, seorang guru di sekolah Ayo Bertanam Singkong yang juga cucu orang terkaya di desanya, Burton. Ia mendapat peringatan agar berhati-hati kepada orang asing karena dirinya dalam bahaya. Robin pun disarankan untuk membuat pesta agar lebih mudah untuk meramal siapa yang berniat jahat padanya.
Seusai pesta ia mendapat surat yang menyuruhnya untuk pergi ke arah jendela kamar kakeknya, jika ia menemukan lantai yang berbeda, ia diminta untuk mengucapkan mantera dan dia akan menemukan sebuah ruang yang disebut ruang tenang damai. Robin diminta untuk memeriksa ruang tersebut.
Lantaran bingung banyak orang baru di sekitarnya, Robin pun berniat pergi ke rumah salah satu salah satu anggota Para Penggosip Burton. Malang, di tengah perjalanan ia tak bisa menampik Goblin yang tiba-tiba saja datang menyerangnya. Untung saja dia ditolong sepasukan Kesatria Selatan. Robin terluka akibat serangan para goblin. Anehnya luka itu sama persis dengan yang dimiliki oleh kakeknya, Adin Halfman.
Tolkien kini hadir di Indonesia dan ia mewujud seorang bocah yang masih ngendon di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dari jejari mungilnya lahir trilogi novel Pedang Skinheald. Sekuel pertamanya berjudul Misteri Pedang Skinheald: Sang Pembuka Segel.
Sekuel pertama ini terbagi atas tujuh episode. Cerita dimulai dengan Robin, seorang guru di sekolah Ayo Bertanam Singkong yang juga cucu orang terkaya di desanya, Burton. Ia mendapat peringatan agar berhati-hati kepada orang asing karena dirinya dalam bahaya. Robin pun disarankan untuk membuat pesta agar lebih mudah untuk meramal siapa yang berniat jahat padanya.
Seusai pesta ia mendapat surat yang menyuruhnya untuk pergi ke arah jendela kamar kakeknya, jika ia menemukan lantai yang berbeda, ia diminta untuk mengucapkan mantera dan dia akan menemukan sebuah ruang yang disebut ruang tenang damai. Robin diminta untuk memeriksa ruang tersebut.
Lantaran bingung banyak orang baru di sekitarnya, Robin pun berniat pergi ke rumah salah satu salah satu anggota Para Penggosip Burton. Malang, di tengah perjalanan ia tak bisa menampik Goblin yang tiba-tiba saja datang menyerangnya. Untung saja dia ditolong sepasukan Kesatria Selatan. Robin terluka akibat serangan para goblin. Anehnya luka itu sama persis dengan yang dimiliki oleh kakeknya, Adin Halfman.
Beberapa hari berselang, Robin masuk ke dalam ruang tenang damai; mengikuti anjuran dalam surat yang ditujukan padanya. Ruangan itu ternyata dijaga seorang hantu. Robin lalu terlibat pertarungan seru dengan hantu tersebut. Di ruangan itu pulalah Robin mendapat Old Blade, sebuah pedang milik kakeknya yang tiba-tiba mendekati Robin. Pedang itu kini telah memilih pemiliknya.
Sejak saat itu diketahui identitas Robin. Dia adalah sang Pembuka Segel Pedang Skinheald. Pedang ini telah disegel Mildebest, Greylay, dan Pyraf. Pedang ini diburu Penguasa Istana Kegelapan karena dapat membunuhnya sehingga mereka bertiga ingin menyegelnya.
Ataka mengakhiri cerita pada sekuel pertama ini dengan rencana Robin dan kawan-kawan untuk pergi ke Pulau Fa guna membuka segel dan membunuh para penguasa Istana Kegelapan.
Sementara di sekuel kedua Ataka memberinya judul Awal Petualangan Besar. Pada bagian ini Ataka menceritakan perjalanan Robin dan kawan-kawan menuju Kepulauan Nada—tepatnya di pulau Fa—untuk membuka segel pedang Skinheald.
Tentu saja perjalanan itu tak semudah dibayangkan. Ada saja rintangan yang menghalangi langkah mereka. Namun mereka tak gentar saling bantu sampai akhirnya perjalanan mereka mencapai Pulau Fa dan Robin berhasil membuka segel Pedang Skinheald.
Gangguan tidak hanya terjadi pada rombongan Robin saja. Mereka yang tinggal di Burton pun mendapat serangan kedua dari para goblin.
Dari buraian cerita yang saling menyilang, tampak imajinasi Ataka bekerja cemerlang. Dalam sekuel pertama misalnya, diceritakan tentang keberadaan sebuah benda yang disebut media komunikasi sihir. Benda yang mirip cermin tersebut bisa berkomunikasi dengan kawan di daerah lain dan bisa melihat secara langsung peristiwa yang terjadi di daerah tersebut.
Cara Ataka menyajikan rangkaian perjalanan pun sebetulnya dijalin dengan sederhana. Tapi cara berkisah Ataka yang memberi detail pada setiap pergantian langkah tokoh-tokohnya membuat cerita menjadi hidup.
Di sekuel kedua ini pembaca disuguhi versi visual dari tokoh-tokoh ciptaan Ataka. Pola ini sebetulnya memudahkan pembaca mengidentifikasi bagaimana profil sang tokoh. Sebagaimana Tolkien, Ataka juga menampilkan sehelai peta perjalanan Goblin serta penampakan Benua Ethav Andurin dari atas. Di peta itu digambarkan kota-kota yang dilalui Robin. Ataka pun menjelaskan masing-masing kota, apa saja yang ada di kota tersebut, dan kelebihan yang dimilikinya.
Sepengakuan Ataka, kota dan segenap tokoh-tokoh yang bertaruh dan bertarung di dalam cerita tak asal dicomot begitu saja. Ia mesti melakukan survei kecil-kecilan di Buku Pintar atau pun kamus untuk mendapat nama sekaligus karakter tokoh yang diinginkannya.
Sayangnya dalam novel ini belum maksimal penyuntingannya. Masih terdapat beberapa kesalahan ejaan. Namun untuk ukuran bocah seumur Ataka, novel ini cukup bisa menyita pikiran orang dewasa untuk membacanya.
Dan berikut ini adalah kawan dan lawan dalam duel pedang-pedangan yang dihimpun dari dua sekuel Misteri Pedang Skinheald:
1.
Robin
Tokoh utama, seorang guru muda di sekolah Ayo Menanam Singkong. Dialah sang pembuka segel Pedang Skinheald
2.
Delta
Pembantu Robin. Menemani Robin di Burton. Ia sangat setia pada tuannya
3.
Roger
Ayah Delta. Bekerja di rumah Robin saat kakek Robin masih ada.
4.
Eric
Sahabat Robin. Ketua Ksatria dari Selatan. Ia turut serta Robin dalam perjalanan ke Pulau Fa.
5.
Hayfly
Seorang penyihir, sahabat kakek Robin. Menyertai Robin dalam perjalanan ke Pulau Fa
6.
Utward
Seorang penyihir tua. Sahabat Adin Halfman kakek Robin. Penghuni ruang tenang damai.
7.
Ony
Pengikut rombongan Robin menuju Pulau Fa.
9.
Alva
Pengikut Robin ke Pulau Fa
10.
Goblin
Musuh utama Robin. Seringkali membuat kerusuhan.
11.
Canibalicman
Salah satu makhluk yang ingin memangsa Robin. Dia mengincar Robin di mana pun berada.
by Fadila Fikriani Armadita
Review in Blogfam (Indonesian Language)
http://bz.blogfam.com/2006/03/misteri_pedang_skinheald_buku.html
http://bz.blogfam.com/2006/03/misteri_pedang_skinheald_buku.html
Skinheald Illustrations by Catur Ary:
No comments:
Post a Comment